BISKAR. Diberdayakan oleh Blogger.

WIRAUSAHA DAN KARIER, BERSAMAAN,APA MUNGKIN ?

Judul diatas, merupakan lanjutan pertanyaan yang ditulis sebelumnya oleh Pak Rudy, seperti yang banyak ditulis, bahkan Robert T. Kiyosaki, telah membelah dua zona, yaitu zona AMAN yang disebutnya zonanya PEKERJA, dan ZONA BEBAS yang disebutnya sebagai zona WIRAUSAHA, dia menulsi seperti itu wajar saja, karena ia melakukan setelah ia keluar dari pekerjannya, lalu melakukan usaha. DAN ITU ASUMSINYA DIA. Sedangkan saya menulis, tidak pada posisinya, tidak pada posisi berkarier dan tidak pada posisi berwirausaha, lalu dimana posisi saya, saya pengamat saja, syah - syah saja bukan, kan kita boleh untuk berbeda pendapatkan , kalau saya dibilang pengangguran, saya ada kerjaaan, kalau dibilang saya ada kerjaaan, saya nggak ada pemasukan, dilematis, biasa saja menurut saya, back to basic.


Saya, dan kawan - kawan yang lainnya ada dalam komunitas berkarier dan berwirausaha, dan hanya bisa bertemu hari sabtu, kenapa ???, masing - masing sibuk dengan pekerjaannya, disamping usaha yang dilakukan oleh rekan -rekan saya, dari apa yang dilakukan oleh rekan - rekan saya, apa yang dikatakan oleh Kiyosaki tidak pas, tidak tepat dan benar, tapi sayangnya bukunya laris manis, padahal banyak orang kecele dengan bukunya, dengan dicekoki pendapatnya, banyak orang yang bedol kerja, terus melakukan usaha tanpa perencanaan , pengalaman dan meminimalkan resiko, akhirnya bangkrut ( seperti saya kali ya he he he ). Zona aman dan Zona bebas, itukan persepsi dan terganting kita bukan???, wong yang ngatur semuanya kita, alasannya kita punya interval waktu, kita bisa mendelegasikan pekerjaaan ( sambil memberikan pekerjaaan pada orang lain ) dan hal lainnya yang bisa dilakukan, dan kenyataannya hal itu bisa dilakukan, walaupun semuanya pada proses perjalanan, Pak Rudy dan Pak Hidayat dengan Resto Hiwinnya, Mas Adi dengan roti Binbulnya, Mas Rojak dengan baju anaknya, Mas Kunto dengan kebabnya, kok bisa ???,
kan manusia bisa ngatur semuanya, tergantung kita bukan ???, masalahnya bukan bisa atau tidak bisa, masalahnya adalah MAU ATAU TIDAK MAU, KALAU MAU YA BISA, IYA TOH MAS DAN MBAK, dan yang terpenting saya dalam rangka proses belajar dari mereka - mereka, selamat mencoba, monggooo.... .

Awaluddin MADJID.

Judul diatas, merupakan lanjutan pertanyaan yang ditulis sebelumnya oleh Pak Rudy, seperti yang banyak ditulis, bahkan Robert T. Kiyosaki, telah membelah dua zona, yaitu zona AMAN yang disebutnya zonanya PEKERJA, dan ZONA BEBAS yang disebutnya sebagai zona WIRAUSAHA, dia menulsi seperti itu wajar saja, karena ia melakukan setelah ia keluar dari pekerjannya, lalu melakukan usaha. DAN ITU ASUMSINYA DIA. Sedangkan saya menulis, tidak pada posisinya, tidak pada posisi berkarier dan tidak pada posisi berwirausaha, lalu dimana posisi saya, saya pengamat saja, syah - syah saja bukan, kan kita boleh untuk berbeda pendapatkan , kalau saya dibilang pengangguran, saya ada kerjaaan, kalau dibilang saya ada kerjaaan, saya nggak ada pemasukan, dilematis, biasa saja menurut saya, back to basic.

Saya, dan kawan - kawan yang lainnya ada dalam komunitas berkarier dan berwirausaha, dan hanya bisa bertemu hari sabtu, kenapa ???, masing - masing sibuk dengan pekerjaannya, disamping usaha yang dilakukan oleh rekan -rekan saya, dari apa yang dilakukan oleh rekan - rekan saya, apa yang dikatakan oleh Kiyosaki tidak pas, tidak tepat dan benar, tapi sayangnya bukunya laris manis, padahal banyak orang kecele dengan bukunya, dengan dicekoki pendapatnya, banyak orang yang bedol kerja, terus melakukan usaha tanpa perencanaan , pengalaman dan meminimalkan resiko, akhirnya bangkrut ( seperti saya kali ya he he he ). Zona aman dan Zona bebas, itukan persepsi dan terganting kita bukan???, wong yang ngatur semuanya kita, alasannya kita punya interval waktu, kita bisa mendelegasikan pekerjaaan ( sambil memberikan pekerjaaan pada orang lain ) dan hal lainnya yang bisa dilakukan, dan kenyataannya hal itu bisa dilakukan, walaupun semuanya pada proses perjalanan, Pak Rudy dan Pak Hidayat dengan Resto Hiwinnya, Mas Adi dengan roti Binbulnya, Mas Rojak dengan baju anaknya, Mas Kunto dengan kebabnya, kok bisa ???,
kan manusia bisa ngatur semuanya, tergantung kita bukan ???, masalahnya bukan bisa atau tidak bisa, masalahnya adalah MAU ATAU TIDAK MAU, KALAU MAU YA BISA, IYA TOH MAS DAN MBAK, dan yang terpenting saya dalam rangka proses belajar dari mereka - mereka, selamat mencoba, monggooo.... .

Awaluddin MADJID.

0 komentar:


About Us

Komunitas ini diperuntukan bagi anda yang meyakini bahwa berwirausaha adalah pilihan yang dianugrahkan kepada manusia tanpa memandang suku, agama dan keturunan. Berwirausaha bisa di cari, dipelajari dan di ekskusi oleh siapapun , dimanapun dan kapanpun bagi mereka yang mempunyai keberanian bertarung dengan resiko kehidupan.

Pengikut

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP