BISKAR. Diberdayakan oleh Blogger.

MENIKMATI DAN MENCIPTAKAN TANTANGAN

Ketika seseorang mempunyai kemampuan menikmati tantangan dan menyelesaikan tantangan tersebut, menurutnya belum seberapa, kenyataan untuk menghadapi tantangan saja yang penuh onak dan duri orang tidak tahan, menyerah pasrah.Apalagi untuk menikmati dan menyelesaikannya, lalu bagaimana untuk menyelesaikannya, BAGAIMANA LOGIKANYA, DAN BAGAIMANA KITA MELAKUKANNYA ???. Sebuah pertanyaan yang kadang terlintas saja tidak, lalu bagaimana melakukannya.

Manusia, sejak dilahirkan sudah dihadapkan apa yang namanya tantangan. Sejak ia bayi, dihadapkan pada pengenalan lingkungan yang mana prosesnya adalah Niteni ( telaten dan fokus), Nirune ( menirukan orang - orang sukses), Nambahne ( nambahkan yang disesuaikan dengan asset dan akses yang dimilikinya) dan Nemune ( menemukan sesuatu yang baru ), sebuah pola yang diperkenalkan oleh Ki Hajar Dewantara dalam pola pendidikan yang ada di Taman Siswa , yang akhirnya menjadi pola yang diikuti oleh pendidikan secara nasional.

Dalam percakapan itu, saya mencoba memamahami pola pikir teman saya, dalam lima menit pertama saya coba menerka arah pembicaraannya, setelah lewat lima menit saya bisa memahami dan memaknai pola pikirnya. Ia memberikan contoh, dalam hidup biasanya LEBIH BESAR PENGELUARAN DARIPADA PEMASUKAN CONTOH YANG PALING MUDAH ADALAH PENGAHSILAN KITA 5 JUTA SEBULAN PENGELUARAN 7 JUTA SEBULAN, BUKANNYA SUPRLUS BAHKAN MINUS, UNTUK MENGHADIRKAN TANTANGAN TERSEBUT MAKA KITA HARUS MEMPEROLEH 50 JUTA SEBULAN.

Pertanyaannya adalah, apakah hal ini bisa kita lakukan. Ia menjawabnya bisa, ketika kita mau menciptakan tantangan itu, karena dengan kita menciptakan tantangan maka, kita secara otomatis berpikir secara kreatif pula , melakukan apa yang kita pikirkan dengan cara yang berbeda dengan apa yang dilakukan orang lain, yang saya menyebutnya " uniq think and difference doing ". Kita bisa melakukannnya sepanjang kita mau, untuk melalui hal itu maka kita perlu menikmati tantangan dahulu baru bisa "MENCIPTAKAN TANTANGAN"


Hidup adalah tantangan, dia ada dalam rentangan waktu yang dijalani dalam kehidupan manusia. Tanpa tantangan manusia tidak akan menjadi dewasa, dan ia semakin tidak dewasa ketika tantangan yang ada dihindari. Tantangan dalam hidup adalah keniscayaan, dia ada dan bagian dari kehidupan itu sendiri, dan orang besar adalah orang - orang yang selalu mempunyai kemampuan menaklukan tantangan, kemampuan dalam menaklukkan tantangan dasarnya adalah sikap mental yang saya sebut sebagai " SURVIVAL DEFENCE CAHARACTER" KEMAMPUAN BERTAHAN DALAM MENGHADAPI TANTANGAN.

Sebelum kita mampu menaklukkan tantangan adalah kemampuan bertahan dalam serangan badai tantangan, karena tantangan yang ada dalam kehidupan manusia merupakan asset sekaligus asset yang dimiliki oleh manusia, tanpa ada tantangan dan kemampuan bertahan dalam kehidupannya maka manusia tak akan mungkin melewati dan berhasil menghadapi tantangan, dan saya yakin setiap diri kita mengalaminya, masalahnya adalah bagaimana mengahadapi tantangan tersebut.

Tantangan, apakah perlu untuk dinikmati ???,sebuah pertanyaan yang menggelitik. Sebuah pertanyaan retoris, muncul, " Kenapa tidak ???". Rupanya untuk menyelami bahwa penderitaan sebagai keniscayaa dalam hidup, kita perlu berteman dengan penderitaan, caranya " menikmati penderitaan ", dengan demikian kita mengerti dan memahami :

1. apa yang dimaksud dengan penderitaan,

2. bagaimana penderitaan bekerja dalam diri kita,

3. apa yang seharusnya kita lakukan ketika penderitaan itu datang dalam diri,

Dan begitu banyak pertanyaan yang harus kita gali, agar penderitaan kita pahami bahkan penderitaan harus dianggap sebagai teman bukan sebagai musuh,sehingga mudah untuk menyelesaikan penderitaan sebagai akses pencapaian kesuksesan.

Ketika seseorang mempunyai kemampuan menikmati tantangan dan menyelesaikan tantangan tersebut, menurutnya belum seberapa, kenyataan untuk menghadapi tantangan saja yang penuh onak dan duri orang tidak tahan, menyerah pasrah.Apalagi untuk menikmati dan menyelesaikannya, lalu bagaimana untuk menyelesaikannya, BAGAIMANA LOGIKANYA, DAN BAGAIMANA KITA MELAKUKANNYA ???. Sebuah pertanyaan yang kadang terlintas saja tidak, lalu bagaimana melakukannya.

Manusia, sejak dilahirkan sudah dihadapkan apa yang namanya tantangan. Sejak ia bayi, dihadapkan pada pengenalan lingkungan yang mana prosesnya adalah Niteni ( telaten dan fokus), Nirune ( menirukan orang - orang sukses), Nambahne ( nambahkan yang disesuaikan dengan asset dan akses yang dimilikinya) dan Nemune ( menemukan sesuatu yang baru ), sebuah pola yang diperkenalkan oleh Ki Hajar Dewantara dalam pola pendidikan yang ada di Taman Siswa , yang akhirnya menjadi pola yang diikuti oleh pendidikan secara nasional.

Dalam percakapan itu, saya mencoba memamahami pola pikir teman saya, dalam lima menit pertama saya coba menerka arah pembicaraannya, setelah lewat lima menit saya bisa memahami dan memaknai pola pikirnya. Ia memberikan contoh, dalam hidup biasanya LEBIH BESAR PENGELUARAN DARIPADA PEMASUKAN CONTOH YANG PALING MUDAH ADALAH PENGAHSILAN KITA 5 JUTA SEBULAN PENGELUARAN 7 JUTA SEBULAN, BUKANNYA SUPRLUS BAHKAN MINUS, UNTUK MENGHADIRKAN TANTANGAN TERSEBUT MAKA KITA HARUS MEMPEROLEH 50 JUTA SEBULAN.

Pertanyaannya adalah, apakah hal ini bisa kita lakukan. Ia menjawabnya bisa, ketika kita mau menciptakan tantangan itu, karena dengan kita menciptakan tantangan maka, kita secara otomatis berpikir secara kreatif pula , melakukan apa yang kita pikirkan dengan cara yang berbeda dengan apa yang dilakukan orang lain, yang saya menyebutnya " uniq think and difference doing ". Kita bisa melakukannnya sepanjang kita mau, untuk melalui hal itu maka kita perlu menikmati tantangan dahulu baru bisa "MENCIPTAKAN TANTANGAN"


Hidup adalah tantangan, dia ada dalam rentangan waktu yang dijalani dalam kehidupan manusia. Tanpa tantangan manusia tidak akan menjadi dewasa, dan ia semakin tidak dewasa ketika tantangan yang ada dihindari. Tantangan dalam hidup adalah keniscayaan, dia ada dan bagian dari kehidupan itu sendiri, dan orang besar adalah orang - orang yang selalu mempunyai kemampuan menaklukan tantangan, kemampuan dalam menaklukkan tantangan dasarnya adalah sikap mental yang saya sebut sebagai " SURVIVAL DEFENCE CAHARACTER" KEMAMPUAN BERTAHAN DALAM MENGHADAPI TANTANGAN.

Sebelum kita mampu menaklukkan tantangan adalah kemampuan bertahan dalam serangan badai tantangan, karena tantangan yang ada dalam kehidupan manusia merupakan asset sekaligus asset yang dimiliki oleh manusia, tanpa ada tantangan dan kemampuan bertahan dalam kehidupannya maka manusia tak akan mungkin melewati dan berhasil menghadapi tantangan, dan saya yakin setiap diri kita mengalaminya, masalahnya adalah bagaimana mengahadapi tantangan tersebut.

Tantangan, apakah perlu untuk dinikmati ???,sebuah pertanyaan yang menggelitik. Sebuah pertanyaan retoris, muncul, " Kenapa tidak ???". Rupanya untuk menyelami bahwa penderitaan sebagai keniscayaa dalam hidup, kita perlu berteman dengan penderitaan, caranya " menikmati penderitaan ", dengan demikian kita mengerti dan memahami :

1. apa yang dimaksud dengan penderitaan,

2. bagaimana penderitaan bekerja dalam diri kita,

3. apa yang seharusnya kita lakukan ketika penderitaan itu datang dalam diri,

Dan begitu banyak pertanyaan yang harus kita gali, agar penderitaan kita pahami bahkan penderitaan harus dianggap sebagai teman bukan sebagai musuh,sehingga mudah untuk menyelesaikan penderitaan sebagai akses pencapaian kesuksesan.

0 komentar:


About Us

Komunitas ini diperuntukan bagi anda yang meyakini bahwa berwirausaha adalah pilihan yang dianugrahkan kepada manusia tanpa memandang suku, agama dan keturunan. Berwirausaha bisa di cari, dipelajari dan di ekskusi oleh siapapun , dimanapun dan kapanpun bagi mereka yang mempunyai keberanian bertarung dengan resiko kehidupan.

Pengikut

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP